PLTS Terapung Cirata Beri Kontribusi Capaian EBT Nasional -->

Advertisement

PLTS Terapung Cirata Beri Kontribusi Capaian EBT Nasional

Kaka
Friday 18 December 2020

Waduk Cirata resmi menjadi lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PTLS)
Kabar.Istimewa.in | Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, proyek PLTS terapung ini bagian dari upaya menggali potensi energi surya di Indonesia yang sangat besar, yakni mencapai 207 gigawatt (GW), sementara pemanfaatan energi surya saat ini baru 150 megawatt (MW).

"Kami berharap agar energi surya bisa memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) nasional. Pengembangan PLTS Terapung Cirata ini merupakan salah satu dari 16 kerja sama yang telah disepakati antara Indonesia dengan UEA. Kami harap proyek ini jadi inspirasi perusahaan besar lainnya untuk kontribusi dalam pemanfaatan EBT khususnya surya," jelasnya.

Dadan menuturkan, Kementerian ESDM sudah memetakan pemanfaatan energi surya sampai dengan 2024 dimana beberapa klaster potensi di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sektor pertambangan, sektor wisata, sektor perikanan, PLTS atap, PLTS terapung, dan sektor lain dengan kapasitas total mencapai 2,1 GW.

"Beberapa tujuan dari PLTS Cirata adalah memanfaatkan area waduk, meningkatkan bauran EBT, memenuhi permintaan listrik di sistem Jawa," kata Dadan, dalam acaa Kick Off Ceremony 145MW Cirata Floating Photovoltaic (PV) Power Plant", di Welcome Building Badan Pengelola Waduk Cirata, Cipeundeuy, Kab. Bandung Barat, Kamis (17/12/2020).

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pengembangan Sektor Investasi Prioritas, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Aries Indanato menyatakan, pihaknya berkomitmen mengawal PLTS Terapung Cirata dari awal sampai akhir proyek. PLTS ini merupakan salah satu proyek yang bersifat strategis memberi kontribusi terhadap energi baru terbarukan di Indonesia.

"Secara umum realisasi investasi dari tahun ke tahun Jawa Barat selalu menempati urutan pertama, dalam melakukan investasi terutama dalam PMA. Saya berharap Pemda Provinsi Jabar bersama stakeholders dapat mengawal proyek sampai selesai, hingga beroperasi kemudian memberi manfaat bagi masyarakat sekitar," tambahnya.

Aries menjelaskan, PLTS Terapung Cirata merupakan tindak lanjut atas kunjungan presiden Jokowi ke UEA sebelumnya. Kunjungan diseriusi dengan MoU antara PLN dan PT Masdar yang merupakan BUMN dari UEA, selain itu kapasitas listrik 145 megawatt yang dimiliki PLTS Terapung Cirata merupakan terbesar di Asia Tenggara.

"Sejumlah hambatan yakni terkait perizinan baik di pusat maupun daerah. Seperti di antaranya izin lokasi, izin lingkungan, izin mendirikan bangunan, izin pinjam pakai kawasan hutan, juga soal urusan sumber daya air dan mineral, yang ada di pemerintah pusat maupun daerah," jelasnya

Sementara itu, CEO Masdar Mohammad Jameel Al Ramahi mengatakan bahwa PLTS Terapung Cirata merupakan proyek strategis bagi Masdar dan merupakan usaha patungan pertama di wilayah ini. Masdar aktif di lebih dari 30 negara dengan kapasitas terpasang sekitar 11 GW di seluruh dunia.

"Proyek PLTS Terapung Cirata merupakan tonggak penting bagi Masdar. Selain mempererat hubungan kerja sama RI-UEA. Dirinya berharap Indonesia dengan sumber daya alam melimpah tetap menjadi potensi yang baik," pungkasnya.(rls)