![]() |
Ilustrasi (Foto: Freepik) |
Kebanyakan orang awam yang mengenal istilah tumor kerap langsung menganggapnya sebagai kanker. Padahal keduanya memiliki kondisi medis berbeda.
Namun baik itu tumor maupun kanker, keduanya sama-sama merupakan hasil terbentuknya sel abnormal. Namun, terdapat perbedaan sifat antara keduanya, berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Untuk mengulas perbedaan antara tumor dan kanker, artikel ini akan membedah mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, hingga pengobatannya.
1. Tumor
Dilansir dari National Cancer Institute, tumor merupakan jaringan sel yang terbentuk secara berlebih atau abnormal karena faktor sel lama yang seharusnya mati masih tetap hidup.
Istilah tumor pun digolongkan menjadi dua jenis, yaitu tumor ganas (maligna) dan tumor jinak (benigna).
Dilansir dari National Cancer Institute, tumor merupakan jaringan sel yang terbentuk secara berlebih atau abnormal karena faktor sel lama yang seharusnya mati masih tetap hidup.
Istilah tumor pun digolongkan menjadi dua jenis, yaitu tumor ganas (maligna) dan tumor jinak (benigna).
Tumor Ganas (Maligna)
Tumor ganas adalah jenis tumor bersifat kanker, karena terbentuknya dari sel kanker yang tidak normal, serta menyebar ke bagian tubuh lain melalui pembuluh darah.
Selain itu, perkembangan sel abnormal pada tumor ganas juga ikut menyerang membran basal yang berada di sekitar jaringan sehat lainnya.
Tumor Jinak (Benigna)
Tumor jinak yaitu jenis tumor yang tidak bersifat kanker dan pertumbuhan sel abnormalnya tak menyebar maupun menyerang jaringan lain.
Walau tidak menyebar, keberadaan sel abnormal pada tumor jinak ini tidak untuk dianggap sepele karena akan terus tumbuh di area yang sama hingga membentuk benjolan besar.
Tumor jinak yaitu jenis tumor yang tidak bersifat kanker dan pertumbuhan sel abnormalnya tak menyebar maupun menyerang jaringan lain.
Walau tidak menyebar, keberadaan sel abnormal pada tumor jinak ini tidak untuk dianggap sepele karena akan terus tumbuh di area yang sama hingga membentuk benjolan besar.
Penyebab Tumor
Mengutip dari Web Md, penyebab seseorang terkena tumor bukan hanya karena munculnya benjolan di bagian tubuh tertentu. Faktor lainnya adalah sebagai berikut:
Mengutip dari Web Md, penyebab seseorang terkena tumor bukan hanya karena munculnya benjolan di bagian tubuh tertentu. Faktor lainnya adalah sebagai berikut:
- Racun dari lingkungan, seperti paparan radiasi
- Genetika
- Efek samping dari obat-obatan keras
- Trauma atau cedera
- Peradangan atau infeksi
- Obesitas
- Konsumsi alkohol berlebih
Gejala Tumor
Jenis penyakit tumor ada banyak, gejala yang terjadi umumnya bervariasi tergantung pada jenis, ukuran dan lokasi tumbuhnya tumor. Berikut gejala tumor yang dirangkum dari Healthline:
Diagnosis Tumor
Untuk mengetahui apakah seseorang mengidap tumor, tidak cukup dengan mengandalkan dugaan dari benjolan pada bagian tubuh.
Memastikan tumor harus melalui pemeriksaan secara medis seperti tes darah, sinar X, USG, CT Scan, MRI dan biopsi yang melibatkan pengambilan sampel jaringan.
Metode biopsi berfungsi untuk menemukan lokasi pertumbuhan tumor. Nantinya sampel jaringan sel tubuh akan di uji lab sebagai penentu jenis tumor, baik itu jinak atau ganas.
Pengobatan Tumor
Meskipun tidak semua tumor dapat mengancam jiwa, pengobatan yang dilakukan tumor ganas dan tumor jinak berbeda, semua itu berdasarkan dari kondisinya.
Pengobatan Tumor Jinak
Pada ukuran tumor jinak yang tidak terlalu besar, dokter biasanya akan melakukan pemantauan secara berkala dengan bantuan obat-obatan.
Sedangkan tumor jinak dengan kondisi mengganggu bagian tubuh lain atau semakin membesar, pengobatan yang dilakukan adalah mengangkat tumor tersebut.
Metode pengangkatan tumor jinak beragam, mulai dari sinar laser hingga operasi bedah. Pengangkatan dilakukan supaya bibit tumor tersebut tidak tumbuh kembali dan sembuh sempurna.
Jenis penyakit tumor ada banyak, gejala yang terjadi umumnya bervariasi tergantung pada jenis, ukuran dan lokasi tumbuhnya tumor. Berikut gejala tumor yang dirangkum dari Healthline:
- Sakit kepala berlebih
- Kejang
- Mudah berubah suasana hati
- Kebingungan
- Lemas seperti mati rasa
- Perubahan warna kulit yang menjadi kemerahan
- Pendarahan tanpa sebab
Diagnosis Tumor
Untuk mengetahui apakah seseorang mengidap tumor, tidak cukup dengan mengandalkan dugaan dari benjolan pada bagian tubuh.
Memastikan tumor harus melalui pemeriksaan secara medis seperti tes darah, sinar X, USG, CT Scan, MRI dan biopsi yang melibatkan pengambilan sampel jaringan.
Metode biopsi berfungsi untuk menemukan lokasi pertumbuhan tumor. Nantinya sampel jaringan sel tubuh akan di uji lab sebagai penentu jenis tumor, baik itu jinak atau ganas.
Pengobatan Tumor
Meskipun tidak semua tumor dapat mengancam jiwa, pengobatan yang dilakukan tumor ganas dan tumor jinak berbeda, semua itu berdasarkan dari kondisinya.
Pengobatan Tumor Jinak
Pada ukuran tumor jinak yang tidak terlalu besar, dokter biasanya akan melakukan pemantauan secara berkala dengan bantuan obat-obatan.
Sedangkan tumor jinak dengan kondisi mengganggu bagian tubuh lain atau semakin membesar, pengobatan yang dilakukan adalah mengangkat tumor tersebut.
Metode pengangkatan tumor jinak beragam, mulai dari sinar laser hingga operasi bedah. Pengangkatan dilakukan supaya bibit tumor tersebut tidak tumbuh kembali dan sembuh sempurna.
Pengobatan Tumor Ganas
Tidak seperti pengobatan pada tumor jinak, pengobatan tumor ganas cenderung menggunakan metode terapi berdasarkan diagnosisnya. Tumor ganas bersifat kanker akan ditindak dengan kemoterapi, terapi hormon,dan radioterapi.
Peluang sembuh bagi tumor ganas juga berbeda, ada yang sulit sembuh karena sudah stadium tinggi bahkan komplikasi.
2. Kanker
Perbedaan tumor dan kanker sebenarnya sudah bisa jelas terlihat dari pengertian antara keduanya. Penyakit tumor terjadi akibat pertumbuhan jaringan sel tidak normal yang terbentuk secara berlebih, namun masih pada tempat sama.
Dilansir dari web Kementerian Kesehatan, kanker terjadi karena jaringan sel abnormal membelah tidak terkendali, sehingga menyerang ke berbagai jaringan sehat di sekitarnya.
Sel pembawa kanker yang menjalar ke bagian tubuh lain, masuk melalui sistem peredaran darah dan kelenjar getah bening.
Ada lebih dari 200 jenis kanker dengan gejala yang berbeda. Di Indonesia, penyakit kanker masih menduduki urutan teratas sebagai penyumbang angka kematian setiap tahunnya.
Yayasan Kanker Indonesia mencatat sekitar 26 ribu orang di Indonesia meninggal karena kanker paru-paru setiap tahunnya, serta sekitar 30 ribu kasus baru.
Penyebab Kanker
Kementerian Kesehatan RI mencatat lebih dari 30 persen kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan, di antaranya:
Kementerian Kesehatan RI mencatat lebih dari 30 persen kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan, di antaranya:
- Indeks massa tubuh tinggi
- Kurang konsumsi buah dan sayur
- Minim aktivitas fisik
- Merokok
- Konsumsi alkohol berlebih
Gejala Kanker
Menurut Mayo Clinic, tanda atau gejala penyakit kanker akan berbeda-beda, tergantung bagian tubuh mana yang terkena kanker. Gejala umum kanker meliputi:
- Kelelahan
- Benjolan yang bisa dirasakan di bawah kulit
- Perubahan berat badan, termasuk penurunan atau kenaikan secara drastis
- Perubahan warna kulit, seperti menguning, menggelap sampai kemerahan
- Luka yang tidak kunjung sembuh
- Sering buang air besar dan air kecil
- Batuk terus menerus hingga kesulitan bernapas
- Kesulitan menelan
- Suara serak
- Gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman setelah makan
- Nyeri otot atau sendi yang tidak dapat dijelaskan
- Demam terus-menerus disertai keringat dingin
- Pendarahan atau memar
Diagnosis Kanker
Meskipun ada banyak tes diagnosis kanker, pemeriksaan dengan biopsi merupakan cara tepat untuk mengetahui adanya jaringan sel kanker dalam tubuh.
Tes biopsi menggunakan metode pengambilan sampel jaringan sel. Nantinya hasil sampel tersebut bisa membantu menentukan jenis kanker beserta bentuk pengobatan.
Secara umum, metode penentu stadium kanker diketahui berdasarkan angka, semakin tinggi angkanya (biasanya antara 0 sampai 4) maka semakin agresif jenis kanker tersebut.
Akan tetapi, metode penentuan stadium ini bisa saja berbeda-beda tergantung jenis kankernya, serta harus dalam rujukan dokter.
Pengobatan Kanker
Bentuk pengobatan kanker sangat bervariasi lantaran menyesuaikan jenis kanker serta tingkat keparahannya. Sebagian besar pengobatannya yaitu operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi.
Operasi
Metode operasi berfungsi untuk mengangkat jaringan sel kanker serta meringankan gejala sakit kanker pada penderitanya.
Pasca-operasi pun bukan berarti sembuh tuntas, pada keadaan kanker tertentu harus dibarengi pengobatan lain seperti terapi radiasi dan kemoterapi.
Secara umum, operasi kanker ini juga mempunyai sejumlah efek samping di antaranya pendarahan, infeksi dan nyeri.
Terapi Radiasi
Terapi radiasi adalah pengobatan yang menggunakan radiasi dalam membunuh sel kanker pada area yang ditargetkan.
Beberapa kasus penanganan kanker tidak hanya memakai satu pengobatan. Biasanya dokter akan kombinasikan terapi radiasi dengan kemoterapi, tergantung dari jenis kanker.
Adanya kemajuan pengobatan di bidang medis saat ini, membuat terapi radiasi menjadi berinovasi sebagai Terapi Radiasi Termodulasi (IMRT) dengan cara yang lebih efektif.
Nantinya, pengobatan sistem IMRT hanya fokus menargetkan radiasi dosis tinggi pada sel kanker saja, tanpa merusak jaringan sehat lainnya dan meminimalisir efek samping.
Kemoterapi
Kemoterapi atau biasa disebut 'kemo', merupakan pengobatan yang digunakan untuk membersihkan sisa sel-sel kanker pada tubuh penderitanya.
Tindakan kemoterapi ini biasanya berlangsung setelah pasien menjalani operasi atau terapi radiasi.
Pengobatan kemoterapi dibantu dengan menggunakan beberapa obat-obatan untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Efek samping dari pengobatan kemoterapi cukup berpengaruh pada kualitas hidup pasien, seperti mual, hilang selera makan, kelelahan, rambut rontok hingga kerusakan saraf.
Sebelum ancaman kesehatan melanda tubuh seperti penjelasan tentang perbedaan tumor dan kanker di atas, tidak ada salahnya untuk mulai mengubah perilaku hidup menjadi lebih sehat.
Menerapkan perilaku hidup sehat adalah, dengan selalu CERDIK yaitu Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.